Melilea Bisnis Organik Jakarta Indonesia Melilea Organik Cara Sehat Dan Kaya Di Waktu Muda Dengan Greenfield Organic
Showing posts with label artikel kesehatan. Show all posts
Showing posts with label artikel kesehatan. Show all posts
Anda berada di: Home :: >> | Mengatasi Radang Tenggorokan Dan Batuk Saat Idul Fitri

Mengatasi Radang Tenggorokan Dan Batuk Saat Idul Fitri

Cukup menyebalkan karena adanya rasa sakit ataupun rasa gatal pada tenggorokan yang dapat menyebabkan saat Idul Fitri. Biasanya kalau kita pergi ke dokter akan diberikan berbagai macam obat-obatan yang mengandung bahan kimia.

Untuk anda yang sering mengalami radang tenggorokan . Anda dapat mencoba ramuan tradisional untuk mengatasinya, yakni dengan menggunakan jeruk nipis. Ambil 2 buah jeruk nipis, lalu diperas dan diberi 2sdm gula pasir, lalu diseduh dgn air hangat satu gelas.

Lebih baik lagi bila konsumsi jus apel dan jeruk organik yang dipasarkan melilea, Insya allah lekas menghilang radang tenggorakan dan batuknya. jangan lupa hindari dulu cemilan yang manis2..Selamat mencoba !
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> | Tips Langsing Pasca Melahirkan

Tips Langsing Pasca Melahirkan

SEMUA camilan kue dan cokelat yang dilahap ibu hamil saat mengandung biasanya masih akan tersisa dan terlihat pascamelahirkan. Anda pun pastinya ingin segera kembali ke bentuk badan semula dan terlihat menjadi ibu seksi. Berikut adalah beberapa tips mudah untuk mengurangi beberapa kilogram ekstra dan menjadi ibu yang cantik:

a. Menyusui
Ini bukan hanya baik dan sehat untuk bayi, melainkan juga membantu ibu baru menurunkan berat badan. Dokter percaya bahwa menyusui membakar sekitar 500 kalori per harinya.

b. Minum banyak air
Minumlah paling sedikit 10 sampai 12 gelas air sehari. Jika urin Anda berwarna kuning maka ini adalah tanda dehidrasi. Minum air juga akan membuat tubuh senantiasa segar.

c. Makanan seimbang
Karena menjadi ibu baru, Anda tidak dapat sembarangan melakukan diet. Pastikan bahwa apa pun yang Anda makan adalah sehat. Makan yang seimbang harus mencakup buah-buahan, sayuran, daging, ikan, dan rendah lemak produk susu. Cobalah perbanyak buah dan sayuran.

d. Olahraga 
Jangan langsung bergegas pergi bergabung ke gym. Latihan saja dengan bayi Anda. Ajak bayi untuk berjalan-jalan di kereta dorong atau menggendongnya.

e. Makan hanya ketika lapar 
Jangan menyerah pada keinginan untuk makanan goreng-gorengan. Jangan pula melewatkan waktu makan hanya karena ingin tubuh seksi kembali. Ingat Anda sedang menyusui dan bayi mendapatkan nutrisi dari Anda. Rencanakan menu makanan Anda dan makan dalam jumlah kalori yang masuk akal untuk setiap makanan.

f. Bergabung dengan kelas olahraga pascakelahiran
Cari tahu apakah ada satu tempat olahraga khusus di dekat tempat tinggal Anda dan bergabunglah. Ini adalah cara yang baik untuk menurunkan berat badan. Plus, Anda akan bertemu dan berinteraksi dengan ibu-ibu lain. Jika Anda menyusui, cobalah untuk berolahraga setelah Anda menyusui bayi.

Jangan biarkan masalah berat badan membuat Anda menjadi murung. Nikmatilah tahap hidup menjadi seorang ibu dan bersenang-senanglah dengan bayi, sambil mengurus dan tidak makan terlalu banyak. Sumber: Media Indonesia
Anda berada di: Home :: >> >> >> | Keajaiban Beras Organik

Keajaiban Beras Organik

Bagi penderita penyakit jantung dan diabetes tentunya mengkonsumsi beras organik sangat membantu dalam proses perawatan dan penyembuhan.

Kadang penderita dilarang makan nasi atau beras non-organik yang terpolusi zat pupuk kimia, pemutih dan pestisida.

Salah satu produk beras organik dipasaran

Di dalam produk greenfield organik melilea, selain terdapat kandungan beras organik, juga ada jagung, kedelai dan 25 jenis sayuran-buah-buahan organik berkualitas.

Banyak penderita yang terbantu setelah rutin mengkonsumsinya.
Anda berada di: Home :: | Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan
Bisnis Organik dan Konsultasi Kesehatan dan Kecantikan
Tips Hidup Sehat melilea
021-73888872



Artikel Kesehatan
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Makanan Organik

Makanan Organik

Makanan Organik

Bisnis Makananan Organik Melilea

Saat ini orang menyadari adanya peningkatan jumlah dan jenis makanan organik yang tersedia di pusat-pusat perbelanjaan bahan makanan. Salah satu jenis makanan sehat yang disebut sebagai makanan organik telah menyebar luas dari sangat eksklusif dan jarang menjadi mudah ditemui di pasaran.

Mungkin timbul pertanyaan dalam dirimu apa sih makanan organik? Apakah itu makanan yang sehat? Apakah aman untuk dikonsumsi? Apakah mereka cukup memberi keuntungan dengan uang tambahan yang kita keluarkan dengan harga yang relatif mahal dibanding makanan biasa? Lalu bagaimanakah rasanya?

Makanan organik adalah sejenis makanan yang saat masa pertumbuhannya tidak menggunakan bahan-bahan seperti: pestisida, herbisida, antibiotik, bioengineering, hormon, radiasi ionisasi, dan bahan penyubur tanaman yang terbuat dari kandungan sintetis. Makanan organik yang berasal dari hewan seperti daging merah, telur, dan makanan tanpa lemak adalah makanan yang berasal dari hewan yang bahan makanannya 100 persen makanan organik. Tidak pernah disuntik antibiotik atau makanan penyubur dan dibiarkan tumbuh normal dan bisa berhubungan dengan lingkungan luar.

Jika sebuah produk berlabel organik, hal ini berarti pemerintah telah memberi sertifikat setelah melakukan tinjauan pada lahan pertanian tempat produk diproduksi. Para petani yang memproduksi makanan organik menggunakan sumber-sumber yang terdaur ulang yang menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air untuk generasi mendatang.

Makanan organik pun ada berbagai macam:
- Berlabel ''100 persen organik'', makanan yang mengandung seluruh bahan organik.
- Berlabel ''Organik'', makanan yang paling tidak mengandung 95 persen kandungan organik.
- Berlabel ''Terbuat dari bahan organik'', biasanya terdiri atas 70 persen bahan-bahan organik.

Istilah lain yang sering kita dengar berhubungan dengan makanan alami atau organik adalah sustainable (berkelanjutan). Istilah ini mendorong konsumsi makanan lokal yang proses perkembangannya secara tradisional yang ada di dekat kita dengan teknik yang tidak merusak lingkungan, berdasarkan musim dan menjaga lahan agrikultural. Makanan organik dan sustainable tak selamanya memiliki arti sama. Sebagai contoh, tomat organik mungkin saja tak termasuk makanan sustainable jika didatangkan dari luar negeri ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Dan, di sisi lain, bahan makanan yang berasal dari lokal dan diolah dengan sustainable belum tentu ditumbuhkembangkan secara organik.


Peluang Bisnis | Peluang Usaha | Bisnis Internet | Bisnis Online Halal


Bisnis Halal


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Indonesia Visa Is Easy !

Indonesia Visa Is Easy !

Indonesia Visa Is Easy !

Immigration Firms Licences and Notary Foreign Investment Visa Consultation Services

No Problem ! The Solutions In Your Fingertips


Our company has been serving the expatriate community in Jakarta, Bali and Indonesia for years. We provide business consultation, legal services and visa services. if you want to start business as a foreigner in Indonesia, we can help and guide with every step you need to take. We guide you from starting up to opening of your business and thereafter. We help you getting a working permit, firms license (PT, PMA, Representative Office) or a business visa, and provide all other information needed for successful investment in our beautiful country Indonesia, and especially Jakarta. We experts in visa regulation in Indonesia and can help you with retirement in Indonesia, various business visa, all expatriate documents, social visa, re-entry or exit permits
With its focused case management approach, can assist in solving all of your business related or private immigration problems quickly and efficiently.We provide you with the highest level of professional performance.


Indonesia Bali Immigration


Indonesia Bali Visa

Our Services :

Working permit-visa KITAS
Multiple entry business visa
Single business visa Social visas
Exit and re-entry permits Visa extensions
Expatriate documents
Firms licences and notary
Passport and travel documents
Immigration consultation
Foreign company consultation
Naturalization consultation


CALL US NOW ON

Tel :62-21-92929643
Fax : 62-21-56953044
or

Email


Indonesia Business Immigration Services


Marketing Office:
Tel/Fax :
62-21-92929643
Jl. Mawar No.36 Bintaro Jakarta 12330 Indonesia
info@jak-expat-services.com


We advise both business and private clients, prepare the appropriate applications on your behalf and take you through the legal processes involved."

We represent a wide variety of international companies in the financial services, insurance, retail sales, engineering, technology, education, pharmaceuticals, telecommunications, management consultancy, construction, manufacturing, media, sports and entertainment industries and the legal profession

We can assist you in a variety of immigration applications, and liaise closely with the relevant government departments to ensure that your applications are resolved quickly. We keep your involvement to a minimum to save you time and will handle legal documentation on your behalf, but also offer you one off or ongoing specialist advice


visa to visit indonesia year 2008


Marketing Office:
Tel : 62-21-92929643
Fax : 62-21-56953044

Jl. Mawar No.36 Bintaro Jakarta 12330 Indonesia
info@jak-expat-services.com

Indonesian Visas
Immigration Firms Licences and Notary Foreign Investment Visa Consultation Services
Student Visa, Work / Working Visa





Visit Indonesia 2008
Celebrating 100 years of Nation's Awakening
Copyright GMN Jakarta 2008


Indonesia Visa Services | Total Solution Indonesia Visa
Indonesia Immigration and naturalization consultation
Foreign investment consultation

ALP

Tel.+62-21-92929643
Fax.+62-21-56953044

Quality Services For Your Business
Tel.+62-21-92929643
Fax.+62-21-56953044

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Makanan Organik Kian "Ngetren"

Makanan Organik Kian "Ngetren"

Makanan Organik Kian "Ngetren"

UMBI radies (semacam lobak) yang dibudidayakan secara organik oleh produsen sayuran organik Kampung Panaruban, Sagala Herang, Kab. Subang. Sebagian masyarakat perkotaan yang sudah sadar akan pentingnya kesehatan ("health awarness"), makanan organik memang sedang digandrungi.* ADE BAYU

FANNY mengaku sudah mengonsumsi makanan organik sejak dirinya tahu bahwa efek pestisida sangat membahayakan tubuh. "Kebayang kan, tanpa sadar kita sedang menumpuk zat-zat berbahaya seperti karsinogen ke dalam tubuh. Ugh.. ngeri! Bisa-bisa ntar saya kena kanker," ujar Fanny, karyawati sebuah perusahaan BUMN di Bandung.

Lain Fanny lain pula Muti. Bagi Muti, sayuran organik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Maklumlah, Muti dan keluarganya memang baru kembali ke tanah air setelah 3 tahun ikut suaminya menyelesaikan program doktor di Eropa. "Tapi sayang ya, di sini tidak semua supermarket menyediakan sayuran organik," keluhnya.

Bagi sebagian masyarakat perkotaan yang sudah sadar akan pentingnya kesehatan (health awareness), makanan organik memang sedang digandrungi. Bahkan beberapa kalangan selebriti seperti Sarah Sechan, Gunawan, Sofia Latjuba, dan masih banyak lagi, dengan terang-terangan menyatakan hanya ingin hidup sehat dengan sayuran dan makanan organik.

Menurut standar yang ditetapkan Amerika Serikat seperti dirilis situs food for health, makanan organik adalah makanan yang "100% organik" dan "organik" (untuk yang setidaknya 95%) diproduksi tanpa hormon, antibiotik, herbisida, insektisida, pupuk kimia, radiasi untuk mematikan kuman, atau tanaman/ hewan yang mengalami modifikasi genetis (GMO, genetically modified organism).

Itulah sebabnya, masih menurut situs itu tadi, masyarakat Singapura akan lebih menyukai sayuran dengan bekas gigitan ulat dibandingkan dengan sayuran mulus. Pasalnya, gigitan ulat notabene menjadi penanda bahwa sayuran tersebut diproduksi secara organik.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Menurut Nick Djatnika dari Kandaga Organic, produsen sayuran organik Kampung Panaruban, Sagala Herang, Kab. Subang Jawa Barat, mengonsumsi sayuran organik saat ini sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Hal itu sejalan dengan semakin membaiknya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

Jika dikelompokkan, ada dua jenis konsumen sayuran organik. Konsumen yang sudah aware dengan kesehatan dan konsumen mantan pasien yang pernah menderita suatu penyakit tertentu. Konsumen pertama bertujuan lebih kepada menjaga (preventif) sedangkan konsumen kedua bertujuan untuk merehabilitasi (kuratif) kondisi kesehatan mereka.

Namun, jika melihat latar belakang sosial, menurut Costumer Affair Kandaga Organic, Sari yok Koeswoyo, 60 % konsumen sayuran organik adalah kalangan ekspatriat, sedangkan sisanya (40 %) adalah masyarakat pribumi yang umumnya pernah tinggal di luar negeri.

Meski demikian, tren ini semakin berkembang dan meluas. Hal itu seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang ingin hidup lebih sehat.

Jumlah terbesar dari konsumen ini masih dipegang Jakarta, disusul Bogor dan Bandung. Hal itu dapat dilihat dari beberapa permintaan yang masuk langsung kepada dirinya maupun ke focalpoint Kandaga Organic. "Alasan mereka mengonsumsi sayuran ini karena mereka ingin hidup lebih sehat. Masyarakat semakin menyadari bahwa sakit itu jauh lebih mahal dibandingkan dengan sehat," ujar Sari.

Kebutuhan pasar yang kian tinggi ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan barang. Diakui Jatnika, bergerak di sayuran organik memang membutuhkan kerangka berpikir yang berbeda. Meskipun sistem pengelolaannya sangat bergantung kepada alam, semua sistem dan tata kelolanya harus bersertifikasi. Makanya tidak heran jika sayuran organik hanya dapat diperoleh di pasar-pasar swalayan tertentu. Bahkan Sari mengakui, pihaknya lebih memilih sistem delivery untuk melayani pelanggannya. Selain pelanggan lebih terpuaskan, pengantaran barang pun bisa disesuaikan dengan produksi.

Meski demikian, cara seperti itu tidak mempersempit pasar. Promosi dari mulut ke mulut justru lebih memperluas konsumen sayuran organik. Malah Sari mengakui, permintaan seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan barang.

"Mungkin di situlah mengapa sebagian kalangan menilai kalau sayuran organik itu mahal. Teori pasar kan memang begitu. Ketika permintaan tinggi, barang tidak ada, pasti mahal," ujarnya.

Padahal, sistem produksi dan pengelolaan sayuran organik memang harus bersertifikasi. Sedangkan syarat untuk sertifikasi saja memerlukan dana yang tidak sedikit. "Tapi kalau konsumennya sudah aware dengan kesehatan, tidak akan merasa mahal kok. Lagi pula, kesehatan kan memang investasi," paparnya.

**

TREN mengonsumsi sayuran organik di masyarakat diakui ahli gizi dr. Kunkun K. Wiramihardja, M.S. Bila dilihat dari sisi petani, kecenderungan mengembangkan sayuran jenis ini menurut dr. Kunkun merupakan usaha petani untuk memotong kerusakan fisik sayuran dan penyusutan gizi sayuran tersebut. Sebab produksi sayuran yang bukan organik, memungkinkan tingkat kerusakan sayuran sangat tinggi dibandingkan dengan sayuran organik.

Secara fisik, sayuran biasa (anorganik) cenderung cepat busuk dibandingkan dengan sayuran organik. Sayuran ini juga sangat mungkin terkontaminasi insektisida dan pestisida yang digunakan pada proses produksi (penanaman).

Bukan hanya sayuran, tanah sebagai media tanam juga bisa cepat rusak. Karena sayuran yang diproduksi anorganik, harus diberi pupuk kimia dan untuk mengusir hama digunakan insektisida. Akibatnya, mungkin sayuran bisa terbebas hama dan cepat sistem produksinya. Tetapi menghadirkan "penyakit baru" yang merupakan efek dari insektisida dan pestisida.

Sayuran organik lebih banyak dikembangkan oleh para petani intelek. Berbeda dengan sayuran organik. Sejak awal, proses penanaman sayuran organik diupayakan terhindar dari zat-zat kimia. Sayuran organik diproduksi secara alami dengan menggunakan pupuk kandang dan agar terhindar dari hama, digunakan pengusir hama dari tumbuhan.

Cara produksi tanaman ini sebenarnya jauh lebih mahal dan rumit dibandingkan dengan memproduksi sayuran biasa. Oleh karena itu wajar, bila harga sayuran ini lebih mahal dibandingkan dengan harga sayuran biasa (anorganik).

Akan tetapi bila dilihat dari sisi ahli gizi, tidak ada perbedaan kandungan gizi ataupun vitamin antara sayuran organik dan sayuran biasa. Hanya, sayuran organik lebih terhindar dari kemungkinan pencemaran zat-zat kimia pestisida, insektisida, maupun herbisida sehingga konsumen bisa lebih percaya diri bahwa makanan yang dikonsumsinya diproduksi dengan cara sehat.

Kandungan vitamin sayuran sangat ditentukan oleh cara pengolahan dan cara penyimpanannya. Sayuran organik tidak akan bermanfaat bagi tubuh kalau pengolahannya tidak tepat.

Pengolahan sayur oganik yang tepat, sebaiknya direbus walau cumabeberapa menit. Sedangkan untuk sayuran jenis salad/lalap yang langsung dimakan akan lebih aman bila diseduh air panas terlebih dahulu atau dicuci dengan teliti.

Hal itu dilakukan agar terhindar dari telur-telur cacing yang mungkin masih tertinggal. Mengingat sayuran organik tidak menggunakan zat-zat kimia pengusir hama, termasuk cacing. "Mencuci atau merebus sayuran itu penting agar terhindar dari telur-telur cacing. Tetapi jangan berlebihan karena akan mengurangi kadar kandungan vitamin sayuran tersebut," papar dr. Kunkun.

Daya tahan sayuran organik memang berbeda dengan sayuran biasa. Sayuran organik bisa lebih tahan lama bila disimpan di lemari pendingin. Jika sayuran biasa hanya tahan satu minggu di lemari es, sayuran organik bisa lebih lama dua kali lipat.

Meski demikian, konsumen sayuran organik harus tetap memerhatikan cara penyimpanan. Serangga lalat, selama ini dianggap paling berbahaya, tapi jangan abaikan pula kecoa. Penyimpanan sayuran organik yang salah dapat mengundang makhluk menjijikkan ini menghampirinya.

Sama halnya dengan sayuran lain, sayuran organik mengandung vitamin C dan vitamin B Kompleks. Jika pengolahan dan penyimpannya tidak tepat, semua kandungan tersebut akan menyusut atau hilang sama sekali.
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Keywords For Melilea By Google Tool

Keywords For Melilea By Google Tool

Keywords For Melilea By Google Tool
This is the results :

buy melilea
distributor melilea
greenfield
greenfield park
greenfields
harga melilea
khasiat melilea
manfaat melilea
melilea
melilea com
melilea com my
melilea detox
melilea distributor
melilea forum
melilea green
melilea green field
melilea greenfield
melilea greenfield organic
melilea greenfield organik
melilea indonesia
melilea international
melilea jakarta
melilea kaskus
melilea malaysia
melilea organic
melilea organic food
melilea organik
melilea product
melilea progene
melilea singapore
melilea skin care
melilea soya
melilea usa
melilia
minum melilea
nutrition facts
nutritional information
produk melilea
susu kedelai melilea
susu melilea
www melilea
www melilea com
www melilea com my

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Melilea Power Talk

Melilea Power Talk

Melilea Power Talk

Balai Sarbini
Jakarta, Jakarta Raya
Indonesia
021-73888872

http://www.melilea-jakarta.blogspot.com

Description:

Mau ikutan bisnis melilea?, saat ini adalah momentum yang tepat untuk menjadi bagian dari keluarga besar melilea, Tahun ini kita membuka distributor untuk China, Amerika dan Philipina, Wow Peluang Bisnis yang menggiurkan bukan?. Ikuti Power Talk Di Balai Sarbini Jakarta Tanggal 19 Januari 1998, Jangan Anda Ketinggalan.
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Tanah Subur Menghasilkan Beras Organik

Tanah Subur Menghasilkan Beras Organik

Tanah Subur Menghasilkan Beras Organik

SALAH satu risiko sebuah daerah yang mengandalkan pertanian adalah berkurangnya kesuburan tanah akibat produktivitas pertanian yang terus diupayakan naik. Dengan tekad ingin mengembalikan kesuburan tanah itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mencanangkan program penanaman padi organik.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Suwarto mengatakan, pencanangan padi organik yang menggunakan pupuk alami merupakan salah satu usaha yang digunakan mengembalikan kesuburan tanah serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

"Kami berharap, penggarapan lahan pertanian dengan pupuk organik juga dapat meningkatkan pendapatan sebagian besar masyarakat Sragen yang lebih dari 60 persen merupakan petani. Kalau kualitas beras tinggi, harganya juga semakin tinggi," kata Suwarto.

Sebenarnya, secara sporadis, petani Sragen telah menggunakan pupuk kompos yang dibuat dari kotoran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, pupuk organik ini tidak dapat digunakan seratus persen dalam pertanian organik.

"Para petani masih harus mencampur dengan pupuk urea sesuai komposisi yang seimbang dan tetap saja yang paling banyak pupuk organiknya," jelas Suwarto. Contohnya saja, bila memakai pupuk buatan dibutuhkan pupuk urea tiga kuintal per hektar. Tetapi, bila memakai pupuk organik, pemakaian pupuk urea 100 hingga 150 kilogram.

Selain itu, pemkab juga mengimbau petani untuk tidak menggunakan pestisida. Menurut Suwarto, penggunaan pestisida dalam pertanian dapat merusak kesehatan petani dan juga merusak hasil pertanian.

"Kita juga bisa kena dampak pestisida kalau mengonsumsi hasil pertanian seperti buah- buahan atau sayuran," tambah Suwarto.

Dalam usahanya menggalakkan pertanian organik ini, Pemkab Sragen mengerahkan sekitar 140 penyuluh pertanian. Mereka selalu memberikan penjelasan tentang pengolahan pertanian yang baik. Mereka membawahi hampir 1.400 kelompok tani di 20 kecamatan.

Dalam setahun, rata-rata luas panen di Sragen 86.676 hektar. Meski dapat dikatakan sebagai penghasil beras yang cukup besar, pertanian di Sragen juga sempat kekeringan.

Misalnya, tahun 2002 lalu, kekeringan melanda sekitar 7.430 hektar dari seluruh luas tanam 40.000 hektar. Namun, tidak semua wilayah mengalami kekeringan total atau puso. Wilayah yang mengalami puso 1.945 hektar.

Seorang petani di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Suwandi menceritakan beberapa tahun lalu, ia menggunakan pupuk urea terus-menerus untuk sawahnya yang ditanami padi.

"Lama-kelamaan sawah saya, tanahnya menjadi keras dan produksi beras menjadi jelek. Kemudian, saya mulai menggunakan pupuk kompos yang dibuat oleh kelompok tani di desa saya. Sekarang, hasilnya cukup bagus dan tanahnya juga tidak keras sekali," kata Suwandi.

Ia mengatakan beberapa tahun lalu, ketika ia masih menggunakan pupuk urea dengan jumlah yang sangat banyak, tanah pertaniannya menjadi keras sehingga tidak ada cacing yang bisa hidup. Kini, sawah seluas seperempat hektar miliknya sudah banyak cacing yang dapat menyuburkan kembali tanahnya.

Wilayah Sragen terbagi dua yaitu sebelah selatan Bengawan Solo yang tanahnya subur dan sebelah utara Bengawan Solo yang berbukit, tanah kapur dan kurang subur. Karena itu, selain dukungan hasil pertanian, Sragen juga memiliki andalan di bidang peternakan dan perikanan. Sejak otonomi daerah, pengelolaan ketiga bidang ini dijadikan yaitu Dinas Pertanian.

Suwarto mengatakan untuk petani yang tinggal di sebelah utara Sungai Bengawan Solo, menanam palawija. Misalnya, di Kecamatan Tanon, Kecamatan Prupuk dan Kecamatan Jenar.

"Mereka sudah mengerti kalau menanam di situ banyak risikonya. Seperti pada musim kering, sering gagal panen karena hanya mengandalkan air hujan," kata Suwarto.

Selain pertanian, Sragen juga mengandalkan bidang perikanan. Apalagi, Sragen memiliki wilayah genangan Waduk Kedungombo sekitar 2.300 hektar. Dengan aset genangan waduk inilah dikembangkan perikanan darat.

Produksi ikan darat yang paling banyak di Sragen adalah ikan nila merah yang pengembangannya melalui karamba (jaring apung dari kurungan dari anyaman bambu). Saat ini, hampir sekitar 1.000 petak jaring apung yang beroperasi di genangan waduk yang masuk di wilayah Sragen.

Hasil produksi ikan nila merah, menurut Suwarto, dipasarkan sampai keluar wilayah Sragen seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Blitar, Nganjuk, Bojonegoro serta kota lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Dalam sehari, ikan yang dikirim ke luar Sragen 1,5 ton sampai dua ton," kata Suwarto. Adapun pasar yang dimasuki para penghasil ikan nila mereka meliputi pasar tradisional, tempat pemancingan dan rumah makan.

Sumbangan bidang pertanian, peternakan dan perikanan ke pendapatan asli daerah (PAD) pun cukup besar yaitu Rp 1 milyar untuk tahun 2002. Angka ini diharapkan dapat dinaikkan lagi bila para petani dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang berefek pada peningkatan pendapatan.

Sementara itu, saat ini, Sragen juga sedang mengembangkan wilayah Sangiran Dome. Situs budaya yang berada di Kabupaten Sragen ini yang menyimpan fosil-fosil yang berhubungan dengan asal-usul manusia dan ilmu pengetahuan bertaraf internasional dan dilindungi undang-undang. Bupati Sragen Untung Wiyono merencanakan penataan kawasan Sangiran Dome dengan membangun menara pandang.

Selain gardu pandang, juga akan dibangun titik-titik situs yang pernah menghasilkan temuan-temuan penting di wilayah itu. Titik-titik situs itu akan ditandai dengan tonggak bendera yang dapat dilihat dari menara pandang.

Namun, rencana pengembangan Sangiran Dome ini masih menjadi pro dan kontra. Salah satu pihak yang mengecam adalah Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) yang menganggap rencana itu dapat merusak situs budaya di kawasan itu. Kita lihat saja nanti, apakah rencana Kabupaten Sragen ini akan berhasil mengembangkan kawasan Sangiran. (Susi Berindra)
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Makanan Organik

Makanan Organik

MAKANAN ORGANIK

DIRUMUSKAN OLEH PENELITI TERKENAL

Dr. Henry Chang ND (Naturopathy), PhD (Philosophy),

seorang penemu terkemuka dari The Organic Lifestyle (Gaya Hidup Organik) yang telah banyak memberikan sumbangsih dalam perkembangan perawatan alami dan makanan organik di seluruh dunia. Beliau menerima penghargaan karena penelitiannya yang mendalam, rumusan produknya yang sangat berkesan dan juga usaha beliau mendirikan Organic United Nations Friendship Association (OUNFA) pada tahun 1994.


MEMADUKAN 3 KHASIAT TERBAIK DUNIA
Fungsi-fungsi Makanan Organik :
Greenfield Organic adalah makanan alami yang dibuat dari 20 jenis lebih sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian, yang dihancurkan menjadi serbuk dibawah suhu rendah tanpa kelembaban, dengan teknologi tinggi.

Fungsi-fungsi Naturopati :
Bahan dasar Greenfield Organic adalah ramuan unik yang berfungsi membuang toksin (racun) dari tubuh kita. Siapa saja yang mengkonsumsi produk ini dalam 3 hari berturut-turut (berpuasa), biasanya akan mengalami pembersihan bagian dalam tubuhnya dengan menyeluruh.


Fungsi-fungsi Pengobatan Alami :
Greenfield Organic adalah keberhasilan yang cemerlang dari prinsip pengobatan modern yang memadukan teori detoksifikasi (pembuangan racun) yang unik serta manfaat makanan organik untuk mempercepat penyembuhan secara alami.

RAMUAN GREENFIELD ORGANIC
Havermut, spirulina, wortel, bayam, seledri, rempah-rempah, rumput laut, lobak/bit swiss, seledri air, enzim papaya, protein kedelai terhidrolisasi, kubis daun, jahe, dulse, parsley, protein kedelai.

AMAN bagi bayi, anak-anak dan wanita hamil.

TIDAK MENGANDUNG : Gula, garam, kanji, lemak, bahan pengawet, perasa buatan dan zat pewarna.

MEMBANTU DALAM MEMULIHKAN

� kanker
� tumor
� sembelit, wasir
� jerawat
� stroke, lumpuh
� terlalu gemuk dan terlalu kurus
� rematik, ngilu-ngilu
� lupus
� penyakit jantung
� bintik-bintik penuaan
� flek-flek pada wajah
� haid tidak normal, menopause, dan penuaan dini
� glukoma
� penyakit liver (hati)
� masalah pada usus dan pencernaan
� penyakit maag (lambung)
� kencing manis (diabetes)
� penyakit kulit dan alergi
� insomnia, sulit tidur, dan lain-lain

CARA MENGKONSUMSI

� Masukkan 1 sendok-takar Greenfield Organic ke dalam 350 ml air putih biasa/dingin ke dalam gelas yang tertutup.

� Dikocok/shake sebentar sampai larut dan segera diminum (jangan sampai mengental).

� 30 menit kemudian minum 350 ml air putih kembali.


� Usahakan sesering mungkin minum air putih untuk memperlancar pengeluaran toksin/racun tubuh.

� Untuk lebih nikmat diminum, dapat dicampur dengan susu kedelai, jus buah segar (jeruk, apel, dan lain-lain).


TAHUKAH ANDA ? .......

Bahaya Makanan Terhadap Tubuh kita

Pendapat Ahli 1
Menurut pakar patologi terkenal serta pemenang hadiah Nobel Mal Nikoff "Makanan tersumbat dalam sistem usus akan bertukar menjadi kotoran yang berbahaya, ini secara tidak langsung meracuni tubuh lalu mendatangkan penyakit dan memperpendek umur". Ini menerangkan diagnosis 'Self Induced Poisoning' dalam bidang kedokteran.

Pendapat Ahli 2
Henry B. Beyler seorang Doktor Amerika telah membuat 4 (empat) kesimpulan dari pengalaman beliau di bidang kesehatan selama 55 tahun :

(1) Penyebab segala macam penyakit bukan dari bakteri, melainkan racun yang berawal dari keracunan makanan. Racun ini menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga terjangkit bakteri.

(2) Dalam banyak masalah penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit berbahaya, efek samping dari obat tersebut bisa membawa maut/kematian.

(3) Makanan organik adalah pilihan terbaik untuk merawat penyakit dan menguatkan tubuh.

(4) Naturopati memadukan teori dan praktikal pemahaman pengobatan alami, manusia mengalami sakit karena toksin yang terkumpul secara terus menerus di dalam tubuh.


SISTEM PENCERNAAN

Panjang system pencernaan manusia 6 kali tinggi badannya atau lebih kurang 10 meter, sangat panjang dan berliku-liku penempatannya, sehingga tidak mudah untuk merawatnya.

Survei menunjukkan 90% penyakit yang diderita manusia saat ini bermula dari usus besar (kolon), karena efek timbunan racun (toksin) dalam tubuh yang sulit dikeluarkan.


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Sehat Dengan Makanan Organik

Sehat Dengan Makanan Organik

Ramai-ramai Konsumsi Makanan Organik!

Tingginya bahaya polusi dan hal-hal yang berbau kimiawi, mengundang sebagian orang untuk mulai menyadari pola hidup sehat. Salah satunya, dengan mengonsumsi makanan organik, yakni bahan makanan yang bebas kimia. Beberapa artis pun mengikuti tren positif makanan organik.



Saat mengandung tiga tahun lalu, Melly gemar mengonsumsi sayuran organik. Kebetulan, di depan rumahnya di kawasan Ciburial, Puncak, terbentang kebun sayur dan buah organik milik tetangga. Sayangnya, Melly keguguran. Ia kembali ke Jakarta namun tidak meninggalkan hobinya mengonsumsi sayur dan buah organik.

Apalagi, ia sudah merasakan khasiatnya. "Dulu aku sering kena batuk-pilek. Tapi, percaya enggak percaya, selama mengonsumsi segala macam bahan makanan yang organik, aku merasa lebih sehat. Rasanya juga lebih fresh, enak di perut, dan kulit jadi bagus," ungkap Melly.

Tak cuma mengonsumsi, Melly akhirnya mulai berbisnis sayuran dan buah organik. Sistemnya masih delivery. "Kalau ada yang pesan, saya ambil dari perkebunan Permata Hati di Puncak." Jadilah tiap dua kali seminggu Melly turun ke kebun, memilih sendiri sayur dan buah. "Setelah dua tahun dijalani, sekarang saya punya banyak konsumen."

Meningkatnya permintaan, membuat Melly memutuskan membuat kios mungil ukuran 3 X 3 m persegi di bilangan Kemang Timur. Namanya, Organic Vegetables. Di dalam bangunan berdinding bata itu, terdapat bermacam-macam bahan organik. Mulai dari sayuran, kacang-kacangan, buah, dan umbi-umbian. Belakangan, Melly juga menjual beras dan beras merah organik yang diambil dari Yogya. "Sedangkan ayam dan telur organik, didrop dari Bandung. Juga ada dried food yang diimpor dari Jerman dan Australia, seperti garam, gula, susu, bihun, pasta, minyak goreng, dan lainnya."

Sejak buka kios pertengahan tahun ini, Melly bukan saja bertindak sebagai penjual, tapi juga "juru kampanye". Soalnya, "Banyak yang belum tahu makanan organik. Bahkan di awal-awal promosi, aku sampai bagi-bagi selebaran tentang makanan organik. Kayak juru kampanye," ujarnya sambil tertawa.

Memang, kata Melly, sayur dan buah organik harganya lebih mahal. Apalagi kalau sudah masuk di supermarket, bisa berlipat-lipat harganya. "Kalau aku, sih, enggak mau jual mahal-mahal. Niatku, selain berbisnis, ingin berbagi kepedulian hidup sehat," ujar Melly yang mengaku hanya mengambil sedikit keuntungan.

Mahalnya sayur dan buah orgaik, lanjut Melly, karena penghasil makanan organik masih jarang dan ragamnya masih sedikit. Produksinya pun tergantung musim. "Selain itu, untuk menghasilkan makanan organik, perlu lebih banyak tenaga kerja. Tanaman harus satu per satu diperiksa," ujar Melly yang terobsesi memiliki kebun sendiri plus supermarket tempat ia memasarkan hasil kebunnya.

Kini, menjelang Lebaran, Melly dan suaminya, Prakaca, sedang sibuk menyiapkan parsel berisi makanan organik. Harganya berkisar antara Rp 350 ribu-Rp 750 ribu. "Pikir-pikir, kan, bagus, ya, kalau memberi hadiah makanan sehat. Makanya, sejak awal puasa kemarin, aku sudah mulai bikin," kata Melly yang sudah dapat sekitar 20 pesanan parsel.

Anak Sampai Pembantu Makan Sayur Organik

Seperti halnya Lucy, Sophie juga tahu soal khasiat makanan organik dari kegemarannya membaca. "Tapi waktu mau cari makanan organik, susah banget. Lalu, waktu hamil, aku berniat mengonsumsi makanan sehat. Nah, mulai, deh, aku hunting makanan organik yang kandungan kimianya betul-betul nol. Waktu itu, hanya bisa didapat di sebuah supermarket yang segmennya orang bule di Jakarta," ujar artis cantik ini.

Meski harganya tiga kali lipat dari bahan makanan yang biasa, "Demi anak yang ada dalam kandungan, saya tetap membeli." Ketika Rangga Namora Putra Bharata (11 bulan) mulai diperkenalkan pada makanan padat, Sophie memberinya sayuran organik.

Waktu itu, cerita Sophie, "Saya sempat frustrasi juga karena kesulitan mencari ragam sayuran organik. Masak Rangga hanya dikasih bayam, wortel, dan tomat setiap hari? Aku sampai mencari ke setiap supermarket besar di Jakarta."

Beruntung ia akhinya mendapat info bahwa Melly Manahutu berbisnis sayuran organik. "Ternyata harga di toko dia, lebih murah. Ragam sayurannya pun lebih banyak." Alhasil, makanan padat organik untuk Rangga pun mulai beragam, seperti ayam, bihun, beras merah, kentang, pasta, kacang kapri, hingga kacang hijau. Buah-buahan juga tersedia. "Mau alpukat, stroberi, dan mangga, juga ada."

Belakangan, Sophie yang sempat berhenti makan sayuran organik usai melahirkan, memutuskan kembali ke bahan-bahan organik. "Aku pikir, kenapa enggak sekalian buat sekeluarga? Efisien juga, kan, enggak harus belanja dan masak dua kali," kata istri Pongki Jikustik ini. Sejak itu, ia membeli makanan organik dalam partai besar. "Tak hanya sayur dan buah, beras, ayam, gula, kacang-kacangan, dan pasta, juga yang organik." Sampai ke pembantu dan pengasuh anaknya, "Semua sama, makan makanan organik."

Ketika Rangga memasuki usia 10 bulan, Sophie mulai menggunakan garam organik. Pasalnya, garam organik tidak melalui proses bleaching dan lebih alami. "Memang, sih, harganya lebih mahal karena masih impor. Sebungkusnya Rp 18 ribu," kata Sophie yang sekali belanja sayuran bisa menghabiskan sekitar Rp 70 ribu. "Tapi itu untuk 2-3 hari."

Kini, Sophie mengaku mulai merasakan khasiat makanan organik yang dikonsumsinya. Badannya terasa lebih segar, sehat, dan ringan. "Untuk Rangga, hasilnya belum kelihatan banget. Cuma matanya lebih cemerlang. Mungkin karena vitamin yang terkandung dalam sayuran," papar Sophie yang merasa bangga lantaran sang anak sudah doyan makan sayuran dalam bentuk apa pun.

"Artinya, kan, meringankan tugas saya di masa depan, yaitu membiasakan anak untuk melihat sayur sebagai a way of life. Sebagai perempuan, kita punya tugas jadi istri dan ibu. Artinya, kita juga punya tanggung jawab menyehatkan keluarga. Apa yang kita taruh di meja makan, itu yang dimakan anak dan suami. Masak, sih, kita mau taruh sampah atau makanan yang enggak sehat?" katanya panjang lebar.

Menabung Untuk Hari Depan Yang Sehat

Dari bacaan yang dilahapnya, personel AB Three ini jadi merasa takut karena di mana-mana orang menggunakan pestisida, bahan pengawet, bahan kimia, pengawet, dan lainnya untuk mengolah bahan makanan. "Termasuk untuk makanan bayi. Padahal, semua itu bikin daya tahan tubuh bayi ringkih dan kalau terlalu lama menumpuk di tubuh, bisa jadi racun dan sumber penyakit," ujarnya serius.

Nah, ketika hamil, Lucy tak mau mengambil risiko untuk jabang bayinya. Ia pun mulai rajin mengonsumsi makanan organik. Bahkan setelah anaknya, Keitaro Jose Purnomo (1)
lahir hingga sekarang, selalu diberi makanan organik. "Aku, sih, enggak terlalu ketat harus makan makanan organik. Tapi kalau buat Keitaro, suatu keharusan. Jadi, setelah diberi ASI ekslusif dan mulai diperkenalkan pada makanan padat, sejak itu aku kasih jus sayuran atau buah organik," kisahnya antusias.

Yang kerap bikin Lucy pusing, sayuran organik amat tergantung pada musim. "Jika iklimnya tidak mendukung untuk panen, beberapa jenis sayuran susah didapat. Pernah aku sulit sekali menemukan brokoli, wortel, atau tomat. Sudah keliling ke beberapa toko, enggak ketemu juga. Untungnya, sekarang sudah mulai banyak dijual di supermarket. Jenisnya juga mulai beragam."

Ia lalu memberi contoh, "Dulu, mau bikin sayur sop yang bahan-bahannya organik, susah banget. Kentang dan daun seledrinya enggak ada," kata Lucy yang rajin berburu bahan makanan organik dua atau tiga kali dalam seminggu. "Bisa berjam-jam aku muter-muter mencari sayuran organik. Mulai dari yang dekat rumah di kawasan Pondok Indah, hingga dekat rumah orangtuaku di Jatibening. Soalnya, kata Lucy, sayur hanya tahan 2-3 hari sehingga ia harus sering mencari stok sayuran buat buah hatinya. "Untuk Keitaro, aku paling sering beli bayam, wortel, tomat, buncis, dan brokoli."

Sumber protein berupa daging dan ayam untuk anaknya, juga diusahakan memakai yang organik. "Ayam organik juga lebih tahan lama. Kalau menyimpannya bagus, bisa tahan sampai dua minggu. Tapi pernah juga, sih, kehabisan stok ayam organik. Akhirnya terpaksa pakai ayam kampung yang bebas suntikan hormon," kisahnya.

Soal harga yang lebih mahal, Lucy mengaku tidak terlalu mempermasalahkan. Demi anaknya, ia ingin mengupayakan yang terbaik. Jadi, beda Rp 5.000 hingga Rp 10.000, "Enggak masalah. Untuk masalah kesehatan, kita tidak usah lihat harga lagi, deh. Siapa lagi yang menghargai diri kita selain kita sendiri? Jadi, menurut aku, antara harga dan efek positif yang kita dapat, seimbang," kata Lucy yang dalam hal ini mendapat dukungan dari suami.

Targetnya, untuk Keitaro ia akan terus memberi asupan organik minimal sampai usia 5 tahun. Pasalnya, kalau sudah masuk usia sekolah SD, "Anak mulai berteman dan tahu jajan. Tidak bisa setiap saat kita mengontrol."

Masalah khasiat makanan organik, tambah Lucy, tak bisa dirasakan dalam sekejap. "Baru terasa dalam jangka waktu panjang. Mungkin 5-6 tahun lagi baru terasa, kita tidak rentan terhadap penyakit darah tinggi, jantung, kolesterol, dan sebagainya. Jadi, hitung-hitung menabung untuk hari depan yang lebih sehat, deh."
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Tips Hidup Sehat Melilea

Tips Hidup Sehat Melilea

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Submit to Social Websites
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Kata Kunci Organik Melilea

Kata Kunci Organik Melilea

pengaruh bahan reaksi sampah klasifikasi senyawa beras matter ayam jurnal kimia beras farming membuat pupuk pengertian pupuk insektisida senyawa teh sertifikasi isolasi fungsi bahan bahan bahan limbah cara membuat pupuk acid rice semikonduktor
sintesis senyawa macam pupuk bahan tanah teknologi pertanian sistem pertanian gangguan mental plant jenis pupuk
pupuk cair padi journal chemistry pertanian padi pengaruh pupuk pertanian cara pembuatan pupuk daur ulang bahan
ppt synthesis budidaya sayuran susunan senyawa pupuk sawah membran senyawa dan annitrogen sayuran aplikasi pupuk isolasi tegangan tinggi pupuk nasa produk pertanian sayuran pupuk journal of chemistry buah chemistry zat kimia manfaat bahan petani ethanol syarat pupuk bahan isolasi adalah sampah dan non architecture food solar cell keracunan bahan kimia pdf dan kandungan bahan melilea greenfield pemanfaatan sampah journal pertanian di indonesia melilea international bahan compounds melilea bahan kimia pangan chemistry pdf standard penelitian bahan pertanian pdf zat pestisida melilea sayur
manfaat pupuk pupuk cair agriculture kadar bahan product penggunaan pupuk jurnal c komposisi pupuk zat dalam airbudidaya padi bertani dissolved matter indonesia pengembangan pertanian isolator bahan di laut jurnal sintesis www melilea com
coating melilea indonesia tea praktikum kimia produk total karbon pupuk dan pengolahan sampah jurnal bahan
unggas pemanfaatan garam asam bahan dalam tanah kebun farm pengolahan limbah bisnis sayuran kopi garam asam pelarut sampah non makanan www melilea vegetable hormon slide of chemistry sosialisasi tanaman pdf mental peranan bahan residu pupuk synthesis compound greenfield uu tani makanan c total carbon pemanfaatan limbah diet melilea ppt solar cell kimia
arsitektur synthesis sampah dan pencemaran bahan fertilizer solvent herbisida bahan dan biologi tanah penetapan bahan
pasar pupuk cair super bionik kimia senyawa c tanah sintesis evolusi penetapan bahan tanahasam cabe undang undang tomat
physical chemistrysoil matter an nasa senjata waste penelitian bahan tanah perkembangan pertanian artikel kimia
tanaman pesticide restoran tanah certificat ionisolasi senyawa bakteri budidaya bahan pupuk chemistry store melilea com
mulsa sintesis kimia pemanfaatan pupuk produk melilea briket sampah vegetables pembuatan pupuk kompos melilea greenfield
pencemaran compound jurnal pupuk dekomposisi bahan sintesa produsen pupuk

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Harus Berani Pakai Pupuk Organik

Harus Berani Pakai Pupuk Organik

Harus Berani Pakai Pupuk Organik
Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus Akan Meluncurkan Pupuk Kompos Limbah Pasar

KUDUS, KOMPAS - Petani harus berani mulai sekarang ini meninggalkan pupuk anorganik atau pupuk buatan dan kembali menggunakan pupuk kompos atau organik. Selama ini sudah terbukti berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman padi, tidak mampu ditingkatkan lagi produktivitasnya jika menggunakan pupuk anorganik, bahkan dari tahun ke tahun cenderung menurun.

Hal itu ditegaskan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) Hendi Hendro, menanggapi dideklarasikannya Jaringan Usaha Tani Amanah atau JUTA di Balai Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Senin (30/4).

Salah satu tujuan didirikannya JUTA adalah penggunaan pupuk organik. Menurut Entis Sutisna, staf peneliti bidang mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI Bogor, pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi dalam jumlah sedikit.

Pupuk organik juga mampu memperbaiki struktur yaitu menggemburkan tanah dan meningkatkan bahan organik. Harga pupuk organik relatif murah, menambah daya serap air, memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, dan dapat dibuat sendiri.

Sebaliknya, pupuk anorganik hanya mampu mengandung beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak. Pupuk anorganik tidak memperbaiki struktur tanah. Bahkan penggunaan jangka panjang mengakibatkan tanah mengeras, harga relatif mahal, tidak menambah daya serap air, tidak memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah, dan diproduksi pabrik.

Hendi Hendro menambahkan, sebagai bentuk kepedulian Fakultas Pertanian UMK, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal meluncurkan pupuk kompos yang bahan bakunya dari limbah pasar.

"Selama ini limbah pasar seperti kubis dan wortel terbuang begitu saja. Padahal, jumlahnya cukup banyak. Itu yang akan kami manfaatkan ke depan," katanya.

Menurut pengamatan Kompas, sejumlah kelompok tani di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara, sudah mulai meninggalkan pupuk anorganik.

Namun, jumlahnya relatif kecil dan sudah banyak yang memanen hasilnya. Bahkan mantan Bupati Grobogan Agus Suprianto juga telah merintis pembuatan pabrik pupuk organik dengan bahan baku urine sapi. Namun, sebagian besar masih menggunakan pupuk urea, SP-36, dan pupuk jenis lainnya, sesuai program pemerintah. (SUP)

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Pestisida organik aman untuk ekosistem

Pestisida organik aman untuk ekosistem

Pestisida organik aman untuk ekosistem
Ani Purwati - 24 Sep 2004 13:06

Pestisida organik dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia.

Demikian disampaikan Sudirman dari Raca Institut sebagai pelatih dalam “Pelatihan Pestisida Organik” Kampung Organik 2004 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta pada tanggal 23 September 2004.

“Pestisida organik hanya membuat hama tidak betah pada tanaman atau tidak membunuhnya dan telur hama tidak bisa menetas,” ungkap Sudirman.

Penggunaan pestisida organik juga harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama.

Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah.

Salah satu pestisida organik yang digunakan Raca Institut dalam pertanian organiknya yaitu pestisida yang berasal dari ikan mujair. Pestisida dari ikan mujair dapat mengatasi hama tanaman terong dan pare.

Cara membuat pestisida organik dari ikan mujair : 1 kg ikan mujair dari empang, dimasukkan ke plastik, dibiarkan selama 3 hari. Kemudian direbus dengan dua liter air selama dua jam dan disaring. Dapat digunakan secara langsung atau ditambahkan tembakau dahulu.

Pestisida organik lainnya dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring . Untuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia.

Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah.

Selain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah juga dapat dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada warna-warna yang disukainya. Caranya dengan memasang warna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar tanaman. Pertanian secara tumpang sari juga bisa menjadi alternatif mengurangi hama tanaman tertentu.

Pestisida organik merupakan salah satu pelatihan pertanian organik dalam Kampung Organik 2004 yang dilakukan pada tanggal 23 September 2004. Dalam pelatihan itu para pesertanya dapat mengetahui pembuatan, penggunaan dan fungsi pestisida organik.

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik
Petani Padi Organik Harapkan Denpam Area

TASIKMALAYA, (PR).--
Pemerintah hingga saat ini belum bisa memfasilitasi harapan petani untuk membangun denpam area (lahan percontohan dengan skala besar-red) dalam upayanya mengembangkan tanaman organik di Tasikmalaya. Padahal, kehadiran denpam selain akan mendongkrak posisi tawar petani, penerapan teknologi pertanian itu juga akan semakin luas.

Hal itu dikatakan Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Tasikmalaya, H. Saeful Bachri. Menurutnya dengan adanya denpam, petani yang semula masih mengolah sawahnya dengan menggunakan pupuk an-organik akan terpacu untuk menggunakan pupuk organik dalam menanam padi organik.

Ia optimis Tasikmalaya bisa menjadi daerah lumbung padi organik terbesar di Jabar. Dasarnya, selain merupakan salah satu penggagas tanaman itu, sejak dicanangkan budidaya tanaman organik pada tahun 2003, jumlah petani yang mengolah jenis padi itu semakin bertambah.

Sampai tahun 2005 ini, dari lahan seluas 45.000 ha sebanyak 160 ha lahan sudah menanam padi organik. "Pada tahun 2003, saat awal pencanangan, petani yang menggarap padi organik hanya 3 ha saja. Tetapi kemudian bertambah menjadi 160 ha yang tersebar di 34 kecamatan," imbuhnya.

Menurutnya banyaknya peminat pada tanaman itu, mengingat produksi yang bisa dihasilkan sangat menggembirakan dari satu hektare bisa memproduksi 7 ton. Kondisi itu tentunya menarik petani untuk pembudidayaan padi organik. Akan tetapi hal ini kurang sepenuhnya didukung oleh pemerintah dan dinas terkait.

Selain tidak terbangunnya denpam, sambung Saeful, arah kebijakan yang diambil oleh dinas peternakan dalam mendukung pertanian organik dirasakannya masih belum sejalan. Padahal, program-program peternakan semisal dalam pengadaan ternak sangat diharapkan petani organik.

"Karena idealnya, ada tanaman organik disitu mestinya ada peternakan. Agar, kotoran ternak yang merupakan bahan baku vital untuk pembuatan kompos gampang diperoleh. Untuk skala besar, pengadaan kotoran itu jelas sangat sulit dan kalaupun membeli harganya lumayan mahal," ungkapnya.

Perencanaan partisipatif

Di tempat terpisah, Kasie Produksi Padi, Dinas Pertanian Kab. Tasikmalaya, Ir. Sony Prayatna mengakui kalau selama ini harapan membangun denpam area belum terealisasi. "Karena pemerintah menginginkan pembangunan itu dilakukan dengan perencanaan partisipatif yang kemudian didukung pemerintah," ujarnya.

Pihaknya mendukung dicanangkannya Kab. Tasikmalaya sebagai lumbung padi organik terbesar di Jawa Barat 2010. Pihaknya juga mengaku sering melakukan sosialisasi pembelajaran tanaman ramah lingkungan dengan harapan untuk tahun 2005 ini, target minimal 300 ha lahan sawah berpindah mengelola tanaman padi organik.

Ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan dinas peternakan maupun perkebunan untuk mengembangkan budidaya itu. "Kami akan minta sebagian program dinas peternakan maupun dinas kehutanan dan perkebunan mendukung berjalannya pertanian organik. Bisa saja, selain mendatangkan ternak untuk petani, dinas kehutanan juga bisa menanam tanaman karikilia sebagai bahan pupuk organik," katanya

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Prospek Pertanian Organik di Indonesia
(adm/04 Jul 2002)

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan �Back to Nature� telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Peluang Pertanian Organik di Indonesia

Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.

Areal tanam pertanian organik, Australia dan Oceania mempunyai lahan terluas yaitu sekitar 7,7 juta ha. Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara masing-masing sekitar 4,2 juta; 3,7 juta dan 1,3 juta hektar. Areal tanam komoditas pertanian organik di Asia dan Afrika masih relatif rendah yaitu sekitar 0,09 juta dan 0,06 juta hektar (Tabel 1). Sayuran, kopi dan teh mendominasi pasar produk pertanian organik internasional di samping produk peternakan.

Tabel 1. Areal tanam pertanian organik masing-masing wilayah di dunia, 2002

No. Wilayah Areal Tanam (juta ha)

1. Australia dan Oceania 7,70
2. Eropa 4,20
3. Amerika Latin 3,70
4. Amerika Utar 1,30
5. Asia 0,09
6. Afrika 0,06

Sumber: IFOAM, 2002; PC-TAS, 2002.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.

Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.

Pertanian Organik Modern

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.

Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.

b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.

Tabel 2. Komoditas yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik

No. Kategori Komoditi

1. Tanaman Pangan Padi
2. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
3. Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
4. Rempah dan obat Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
5. Peternakan Susu, telur dan daging


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal
Dicanangkan Gerakan Pemupukan Organik

TASIKMALAYA, (PR).-
Kondisi kesuburan tanah di Jabar akhir-akhir ini cenderung menurun akibat kurangnya masukan bahan organik. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari kandungan bahan organik pada tanah saat ini rata-rata di bawah 3%. Guna mengatasi hal tersebut, di antaranya dapat dilakukan melalui gerakan pemupukan tanaman organik. Berbagai praktik pertanian organik melalui pola Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) dan System Of Rice Instensification (SRI) membuktikan selain bisa meningkatkan produksi padi, sekaligus memperbaiki keseimbangan ekologi tanah.

GUBERNUR Jabar H. Danny Setiawan (keempat dari kanan) bersama Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim serta dinas terkait, Senin (3/1), melakukan panen padi percontohan pupuk organik di lahan sawah Kelompok Tani Gajawong Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Panen ini sekaligus juga pencanangan gerakan pemupukan organik tanaman padi di Jabar.*YOESOEF ADJI/"PR"

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar Dr. Ir. H. Entang Ruchijat MPPPM, pada acara Panen dan Pencanangan Gerakan Pemupukan Organik (GPO) di Jabar, Senin (3/1) di Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Pencanangan GPO dilakukan Gubenur Jabar H. Danny Setiawan, dihadapan ribuan petani perwakilan dari beberapa daerah di Jabar. Tampak hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Jabar H. M. Ruslan, Ketua KTNA Jabar H. Oo Sutisna, Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim beserta unsur muspida Kab. Tasikmalaya dan dinas instansi terkait.

Gubernur mengungkapkan Pemprov Jabar bertekad mempertahankan keberadaan Jabar sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Jabar selama ini mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian produksi padi nasional rata-rata mencapai 18% pertahun. Selain itu, Jabar juga memiliki lahan sawah cukup luas, lebih dari 934.000 ha. Berdasarkan angka ramalan III Badan Pusat Statistik, lanjut Gubernur, produksi padi Jabar tahun 2004 diperhitungkan mencapai 9,42 juta ton gabah kering giling (GKG). Pada tahun 2005 ini diharapkan produksi dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih besar, melalui upaya peningkatan produktivitas usaha tani padi. "Merealisasikannya Jabar menghadapi tantangan cukup berat, yaitu meningkatnya alih fungsi lahan sawah dan tingginya laju pertumbuhan penduduk. Jadi kuncinya harus mampu meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi," ujarnya.

Beri harapan

Sementara Bupati Tasik dalam sambutannya mengungkapkan hingga akhir November 2004, jumlah petani di Kab. Tasik yang telah mengikuti PET dan SRI dengan menggunakan dana APBD II dan swadaya sudah mencapai 933 orang. Hasilnya saat ini telah berkembang areal pertanaman padi sawah organik menggunakan pola SRI seluas 122 ha. "Luas areal ini diharapkan akan terus berkembang. Apalagi melihat hasilnya tidak kalah dengan dengan sistem budidaya pada konvensional," ungkapnya. Hasil panen pemupukan anorgnik biasanya menghasilkan 5 - 6 ton, sedangkan dengan sistem pertanian organik, di beberapa tempat mampu menghasilkan sampai 9 ton.

Lebih lanjut diungkapkan selain ditinjau dari aspek agronomis, ternyata dari sisi ekonomis cukup memberikan harapan menggembirakan. Pasalnya budi daya SRI ini ternyata mampu mengangkat tanaman padi menjadi komoditas pertanian yang berdimensi nilai ekonomis. Contohnya harga beras hasil panennya bisa mencapai Rp 4.000,00/kg. "Jadi tidak heran bila petani di Kab. Tasik banyak yang berminat dan ingin belajar dan menerapkan SRI ini," ujarnya.

Bantuan

Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan berbagai bantuan bagi para petani dan peternak dari berbagai daerah di Jabar guna mengantisipasi dampak anomali iklim dan serangan OPT pada Tahun 2005 di 16 kabupaten se-Jabar. Bantuan yang diserahkan secara simbolis itu meliputi, bantuan benih padi 175 ton, 285 boks tiran (bahan pengendalian tikus) bagi 25 kabupaten/kota di Jabar. Bibit buah-buahan sebanyak 2.425 batang, bibit tanaman perkebunan terdiri dari 14 macam sebanyak 1.722.500 pohon. Sedangkan hewan ternak berupa sapi potong sebanyak 100 ekor bagi Kab. Tasikmalaya, domba 120 ekor bagi kelompok ternak di Kab. Sukabumi dan benih ikan bagi perairan umum kota/kabupaten di Jabar sesuai perencanaan tahun 2005 sekira 3 juta ekor

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Anda berada di: Home :: >> >> >> >> >> | Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

sampah organik
klasifikasi senyawa organik
beras organik
teh organik
fungsi bahan organik
bahan bahan organik
sintesis senyawa organik
macam pupuk organik
bahan organik tanah
padi organik
pertanian padi organik
pengelolaan sampah organik
senyawa organik dan anorganik
isolasi organik tegangan tinggi
pupuk organik nasa
produk pertanian organik
sayuran organik
buah organik
zat kimia organik
petani organik
sampah organik dan non organik
keracunan bahan organik
kimia organik pdf
pertanian organik di indonesia
pembuatan pupuk organik cair
zat organik
jurnal organik
pupuk organik cair
penggunaan pupuk organik
jurnal c organik
budidaya padi organik
pengembangan pertanian organik
organik indonesia
isolator organik
jurnal sintesis organik
praktikum kimia organik
produk organik
pengolahan sampah organik
jurnal bahan organik
pemanfaatan garam asam organik
bahan organik dalam tanah
pengolahan limbah organik
bisnis sayuran organik
pelarut organik
sampah non organik
hormon organik
sosialisasi tanaman organik pdf
mental organik
pemanfaatan limbah organik
sampah organik dan anorganik
herbisida organik
penetapan bahan organik
c organik tanah
sintesis organik
undang undang organik
restoran organik
jurnal pertanian organik
tanah organik
organik 2010
bahan pupuk organik
briket sampah organik
pembuatan pupuk organik
kompos organik
jurnal pupuk organik
dekomposisi bahan organik
reaksi organik
ayam organik
jurnal kimia organik
pengertian pupuk organik
membuat pupuk organik
insektisida organik
senyawa organik
sertifikasi organik
isolasi organik
limbah organik
cara membuat pupuk organik
teknologi pertanian organik
sistem pertanian organik
gangguan mental organik
jenis pupuk organik
pertanian organik
pengaruh pupuk organik
cara pembuatan pupuk organik
daur ulang bahan organik
budidaya sayuran organik
susunan senyawa organik
pupuk organik
sawah organik
membran organik
aplikasi pupuk organik
organik chemistry
manfaat bahan organik
reaksi kimia organik
syarat pupuk organik
organik adalah
bahan isolasi organik
organik dan anorganik
foto tanaman organik
pemanfaatan sampah organik
bahan organik
bahan kimia organik
beras siam unus organik
pangan organik
pertanian organik pdf
penelitian bahan organik
pestisida organik
pupuk
go organik 2010
sayur organik
manfaat pupuk organik
kadar bahan organik
komposisi pupuk organik
bertani organik
organik
kimia
bahan organik di laut
total organik karbon
pupuk organik dan anorganik
unggas organik
kopi organik
garam asam organik
residu pupuk organik
uu organik
tani organik
makanan organik
c organik
kimia organik
arsitektur organik
pencemaran bahan organik
bahan organik dan biologi tanah
pasar organik
kimia senyawa organik
evolusi organik
penetapan bahan organik tanah
asam organik
cabe organik
tomat organik
organik anorganik
organik nasa
senjata organik
penelitian bahan organik tanah
artikel kimia organik
tanaman organik
kebijakan pertanian organik
isolasi senyawa organik
bakteri organik
mulsa organik
sintesis kimia organik
pemanfaatan pupuk organik
pencemaran organik
sintesa organik
produsen pupuk organik

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Melilea Pelopor Gaya Hidup Organik Dunia Dengan Produk-Produk Inner dan Outer Beauty Series. Mari Hidup Sehat, Cantik dan Langsing

Berita Terbaru

Artikel Paling Banyak Dibaca